🎈 Ayat Alquran Tentang Kecerdasan
Penelitianyang sama juga membuktikan bahwa membaca Al-Qur'an selepas sholat maghrib dan subuh mampu meningkatkan kecerdasan otak hingga 80 %. Hal ini disebabkan pada kedua waktu tersebut otak masih dalam keadaan fresh karena ada pergantian waktu dari terang ke gelap dan dari gelap ke terang.
Ayat51 Ayat ini menerangkan bahwa Allah membinasakan orang-orang yang sama dengan mereka, yaitu umat-umat yang mendustakan para nabi pada zaman lampau, mereka telah hancur karena pembangkangannya. Peristiwa-peristiwa itu hendaknya menjadi pelajaran bagi kaum kafir Mekah dan bagi siapa saja sesudah mereka beriman.
Haltersebut diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Psikoterapi dan Konseling Islam di Malaysia di akhir tahun 1997. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Al-Qur'an dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang.
abdullah ibn mas'ud) oleh karena itu kita harus bersyukur karena al-qur'an memang dimaksudkan untuk mencerdaskan manusia. 1.perintah untuk berfikir 12 f manusia merupakan ( حينوان نفاطقhewan yang berfikir).berfikir merupakan cirri khas yang membedakan antara manusia dan hewan.melalui potensi yamg allah berikan,manusia mampu untuk
Fathonahartinya cerdas. Dalilnya adalah, jika para rasul tidak memiliki sifat cerdas, bagaimana mungkin mereka mampu membangun argumentasi terhadap orang-orang yang menentangnya. Maka, mustahil bagi rasul bersifat bodoh. Rasul memiliki kecerdasan yang tinggi dalam memberikan jalan tengah di antara kaumnya yang berselisih.
Tahfidhsihah al-aqli F. Kecerdasan kembali pada semula KECERDASAN DALAM PANDANGAN AL-QU'RAN Dedeng Rosidin . A.Al-Qur'an menyuruh berfikir agar menjadi cerdas 1.Arti al-Nadhru Memikirkan dan menyelidiki - Atau dengan pengertian lain yaitu pengetahuan yang diperoleh setelah menyelidiki.
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah SWT dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah SWT (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah SWT dan hari kemudian.
Ayatayat Al-Quran Tentang Penciptaan Manusia: Quran Surah Al-Alaq ayat 1-2. ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلَّذِي خَلَقَ ١ خَلَقَ ٱلۡإِنسَٰنَ مِنۡ عَلَقٍ ٢. "1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.".
T9e3D. BANYAK masyarakat yang menginginkan anak-anaknya cerdas. Baik itu cerdas secara akademik, maupun emosional atau spiritual. Namun tak jarang juga sebagian masyarakat kita lebih memilih melakukan bimbingan belajar yang cukup menguras finansial. Memang ini tidak salah, tapi ada cara yang tidak perlu mengeluarkan uang banyak untuk kecerdasan seseorang. Ingin tahu? Ya, cukup dengan membaca Al-Qur’an. Bagaimana bisa?. Tahfidz Merupakan penghafal al quran, banyak sekali keutamaan baik di dunia maupun di akhirat bagi orang yang menghafal Al-Quran, sayang tak banyak anak-anak yang mau menghafal dengan berbagai alasan. BACA JUGA Cucuku, Lihatlah Keranjangnya Menghafal Quran bukanlah hal yang mudah. Tapi juga tidak susah bila niat dengan tulus dan mempunyai keinginan dan berusaha dengan semaksimal mungkin. Dengan menghafal, otak kanan akan terbiasa berpikir dengan detail, dan fokus. Karena menghafal Quran tidak dapat dilakukan dengan sembarangan harus benar sepenuhnya benar bacaan baik tanda baca maupun panjang pendeknya. Tidak ada yang tahu pasti bila tidak mempraktekanya karena Kenikmatan menghafal Al-Qur’an dan keistimewaannya tidak akan bisa dirasakan kecuali bagi mereka yang telah menghafalnya, tapi Satu hal yang pasti Allah selalu memberikan jalan kemudahan bagi setiap hambanya yang mau bersungguh-sungguh dan melakukan ibadah di jalanya. Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya. Penelitian Dr. Al Qadhi ini diperkuat pula oleh penelitian lainnya yang dilakukan oleh dokter yang berbeda. Objek penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Al-Qur’an dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Al-Qur’an dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Al-Qur’an dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang. Menurut penelitian membaca Al Qur’an sehabis maghrib dan subuh dapat meningkatkan kecerdasan otak sampai 80 % , karena di sana ada pergantian dari siang ke malam dan dari malam kesiang hari di samping itu ada tiga aktifitas sekaligus , membaca , melihat dan mendengar . “Tak ada lagi bacaan yang dapat meningkatkan terhadap daya ingat dan memberikan ketenangan kepada seseorang kecuali membaca Alqur’an”. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan Alquran berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. BACA JUGA Muslim yang Tak Baca Quran Itu Ibarat … Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Alquran dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Alqur’an. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Alquran dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Alqur’an. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Alquran dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang. Selain memengaruhi IQ dan EQ, bacaan Alquran memengaruhi kecerdasan spiritual SQ. Mahabenar Allah yang telah berfirman, “Dan apabila dibacakan Alquran, simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat” [] SUMBER
ABSTRAK Selain pengendalian amarah, kecerdasan emosional juga mampu mengontrol dosa verbal tanpa sadar seperti dosa verbal dalam dunia virtual. Perkembangan tekhnologi yang mampu menembus batas-batas privasi, menjadikan manusia mudah mengakses dan menyalurkan emosinya. Ekspresi emosi bisa terjadi tiap saat, tanpa batasan waktu diberbagai media sosial seperti whattsapp, twitter, Instagram. Inilah sebuah kondisi dimana manusia dituntut untuk memiliki kecerdasan emosional yang tinggi. Penggunaan emoticon atau emotional dan sticker gambar yang merupakan ekspresi emosi masing-masing orang menunjukkan kemampuan seseorang dalam membangun hubungan yang sehat dengan orang lain. Namun kesalah fahaman dalam menerjemahkan emoticon juga akan mudah tergelincir pada dosa verbal yang tak disadari seperti fenomena ghibah Kata kunci Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Verbal; Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free A preview of the PDF is not available ... Akhlakul karimah is the realization of emotional intelligence, and it has been explicitly mentioned in the Qur'an and Hadith Ramayulis, 1997;Masjudin & Syahyudin, 2017. In Islamic perspective, it turns out that several researchers and academicians such as Rahman & Abdullah 2012;Santra, 2016;Masjudin & Syahyudin, 2017;Hamdan, 2017 use the same indicator as Goleman 1995. Rahman & Abdullah 2012 stated that in Islam, there are two sources used as the main reference, namely Qur'an and Hadith. ...... This is because the Muslims believe that the answer to overcome any problems is all sourced from these two references. This study refers to the indicator used by Masjudin & Syahyudin, 2017;Hamdan, 2017 that in measuring emotional intelligence in Islamic perspective is measured using ...... Muraqabah is a process in one self when they watch their deeds with a sharp eye. Muhasabah is the process of assessing and weighing the good and bad deeds that have been done, or also called as self-correction Hamdan, 2017. 2. Ability to manage emotion/patient. ... Muafi UiiThis study aims to examine and analyze the influence of emotional intelligence in Islamic persepctive on affective commitment moderated by “diuwongke” in Islamic perspective. This study uses quantitative approach with the sample of public banks employees in Central Java who has Islam religion. The sampling technique is using purposive sampling with certain criteria, and the data is collected through questionnaire distribution. The statistical technique is carried out using regression moderation. The results of this study prove that 1 Emotional intelligence in Islamic perspective has a positive and significant influence on affective commitment; and 2 “Diuwongke” in Islamic perspective can strengthen the relationship between emotional intelligence in Islamic perspective on affective commitment... Tetapi Raisa mengungkapkan emosi dengan tutur kata yang kasar terhadap pekerjaannya sebab kesal. Hal tersebut tidak sesuai karena kecerdasan emosi dilakukan dengan mengekspresikan emosinya dengan menahan diri dari perkataan yang buruk Sarnoto & Rahmawati, 2020. Kebebasan mencari pengalaman merupakan memberikan segala sesuatu tanpa adanya tekanan, sesuai dengan apa yang diharapkan Hair & Atnawi, 2022. ...Shabrina Amelia Mubiina AhNur Aini PuspitasariPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kritik sastra psikologi dalam mengungkapkan kecenderungan untuk aktualisasi, pengembangan diri manusia dewasa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan teknik analisi isi. Pendekatan yang digunakan teori kritik sastra psikologi Carl Rogers. Analisis data dilakukan dengan mencatat kutipan dalam novel Relung Rasa Raisa yang mengandung kritik psikologi sastra, mengumpulkan data berdasarkan instrument penelitian yang telah ditemukan ke dalam tabel data dan terakhir menganalisis data yang sudah dipilah berdasarkan teori Carl Rogers. Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu analisis kejiwaan pada novel Relung Rasa Raisa karya Lea Agustina Citra meliputi; 1 konsep aktualisasi diri berupa mewujudkan cita-cita tokoh 2 pengembangan konsep diri berupa tokoh mampu menerima kondisi yang terjadi 3 Konsep manusia dewasa pada novel ini yaitu Raisa dapat menjalani kehidupan dan memanfaatkan peluang yang ada dengan tekad kuat. Adapun kritik terhadap novel Relung Rasa Raisa yaitu terdapat pada kecenderungan untuk mengaktualisasi tokoh Raisa yang sudah tidak mempelajari bahasa Jerman karena kecewa atas diri sendiri. Lalu pengembangan konsep diri pada Raisa yang mudah berbohong karena terdapat pengaruh dari orang tua. Manusia dewasa pada novel ini terdapat penilaian pada tokoh Raisa yang tidak mampu mengelola emosi dengan cara mengepalkan tangan dan labil dalam Kunci Kritik Sastra, Novel Relung Rasa Raisa, Psikologi Sastra... penanaman nilai-nilai Ilahiyah dalam kecerdasan komunikasi verbal dalam al-Qur'an diharapkan akan menekan bahkan menghilangkan berbagai macam konflik, sehingga tujuan hidup yang bahagia dapat ikut memberi andil negara dalam menciptakan pembangunan manusia seutuhnya Sarnoto & Rahmawati, 2020. ...Sri Tuti RahmawatiThis study examines the concept of Communication and Culture Education. The study of cross-cultural communication cannot be separated from culture because in cross-cultural communication the communication participants are faced with the problem of cultural differences. This type of research uses a descriptive type which aims to make a systematic, factual and accurate description or picture of facts, characteristics and the relationship between phenomena in the object of research according to the problems studied. The results of this study are; a. Communication Relations with Culture, b. The Cruciality of Cultural Differences, c. Prejudice. The situation in cross-cultural communication is so dynamic and evolving and sometimes not free from stereotypes. In cross-cultural communication there is an exchange between one culture and another. The cultural pressure point in the context of cross-cultural communication has more to do with immaterial cultural aspects, such as language, traditions, habits, customs, moral norms and values, ethics, ideas, religion, arts, beliefs, and so on.... Rahmawati1 & Sarnoto, 2020 Adapun manusia yang menjadi bagian dari dua kedudukan tersebut, sangat ditentukan oleh proses pembelajaran yang dijalaninya di dunia, dimana pembelajaran tersebut akan menciptakan suatu kecerdasan dalam dirinya. Charisma, 1991 Dalam Al-Qur'an juga banyak ayat yang memberikan isyarat sebagai term kecerdasan, Sarnoto & Rahmawati, 2020 diantaranya adalah adanya akal. Akal berasal dari kata kerja 'aql dalam bentuk ta'qilūn atau ya'qilūn merupakan kata bentukan kemampuan untuk belajar dari pengalaman, dan 2 kemampuan untuk berdaptasi dengan lingkungan sekitar Yusuf, 2014. ...Taufik Nugroho Ahmad Zain SarnotoSiti Maria UlfaThis research is motivated by the phenomenon of the tendency of people who have experienced apathy, individualism, and have lost their social sensitivity. Society is trapped in an attitude of prioritizing personal desires and disregarding the interests of others so that contemporary problems are born in today's society. Every individual should not only be concerned with the benefit of himself, while he mentions the problems that exist in his environment. This study will examine the terms of the Qur'an which are related to social intelligence. In this research, we will present a random interpretation of several verses of the Qur'an that are relevant to the theme of the discussion. The method used in this research is literature study with a thematic interpretation approach. The results of this study will reveal verses in the al-Qur'an that are relevant and related to social intelligence.... Pandangan yang pertama dari Alfred Binet, merupakan tokoh perintis pengukuran intelegensi. Binet, menjelaskan bahwa intelegensi merupakan kemampuan mengarahkan pikiran atau mengarahkan tindakan, artinya individu mampu menetapkan tujuan untuk dicapainya goal setting, kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila dituntut demikian artinya individu mampu melakukan penyesuaian diri dalam lingkungan tertentu adaptasi, dan kemampuan untuk mengkritik diri sendiri atau melakukan autokritik artinya individu mampu melakukan perubahan atas kesalahan-kesalahan yang telah diperbuatnya atau mampu mengevaluasi dirinya sendiri secara obyektif Sarnoto & Rahmawati, 2020. ... Ahmad Zain SarnotoSiti Maria UlfaThis study concluded that social intelligence is a person's ability to understand other people and care about the social environment. This is based on the two dimensions of social intelligence from the perspective of the Koran that the authors found, namely the feeling dimension affective aspect and the action dimension psychomotic aspect. In the feeling dimension affective aspect consists of empathy and sincerity, while the action dimension psychomotic realm consists of helping, friendship, caring and communication. This means that the Qur'an describes the balance between habl ma'a Khaliqih and habl ma'a ikhwanih. Thus, this Quran-based cooperative learning model can help improve children's social intelligence. Cooperative learning is a learning model using a system of grouping students, who have different academic backgrounds, gender, race, or ethnicity heterogeneous. Cooperative learning can form interpersonal skills because there are elements of working together, helping each other, helping out and discussing. This is based on the two indicators of cooperative learning in the perspective of the Qur'an that the author found, namely helping and deliberation. The approach used in this study is a qualitative approach. While the method used is a thematic interpretation method. The data collection technique used is through literature studyPurpose This paper aims to examine the effects of taqwa God-consciousness and syukr gratitude to God on emotional intelligence EI in a Muslim population in Malaysia. Design/methodology/approach Structural equation modelling tool AMOS was used to test the study’s hypotheses. In total, data were sourced from 302 Muslim employees working in Malaysia's public and private sectors. Findings Taqwa and syukr positively influence EI, and people with taqwa and syukr demonstrate greater levels of self-emotional appraisal compared with other emotional appraisals. This study also shows that people with taqwa and syukr give increased priority to understanding and distinguishing positive and negative emotions because of their understanding of Islamic teachings. They also exhibit concern with knowing their emotions well before advising or responding to the emotions of others. This may increase their sense of empathy, thereby improving their emotional competency and EI. Originality/value The findings indicate that taqwa and syukr predispose Muslims to EI. This study applied the Qur’anic model of self-development, which connects the origin of emotion with the soul, thereby further enriching the literature on the subject. It also highlights the importance of taqwa and syukr to Muslim employees for achieving EI that is useful in creating a harmonious atmosphere in the workplace and prosperous relationships in society. Ahmad Zain SarnotoSri Tuti RahmawatiKecerdasan versi kajian barat tertumpu pada banyaknya penguasaan kosakata, mendengarkan dan memahami orang lain. Sedangkan kecerdasan menurut perspektif al-Qur’an lebih mengedepankan penguasaan terhadap siapa komunikan yang menjadi sasaran nilai-nilai Islam. Sehingga dengan penguasaan terhadap komunikan dapat menyusun strategi-strategi ungkapan kata yang paling tepat yang kiranya mampu menundukkan akal dan perasaannya di bawah tuntunan Islam. Pengetahuan terhadap kecerdasan verbal dapat menambah khazanah Islam dalam upaya untuk menerima Islam secara sukarela tanpa ada unsur paksaan sedikit pun, sebagaimana hal ini diterangkan melalui surat al-Baqarah/2256 Kecerdasan berbicara bukanlah hanya kemampuan berbicara, namun lebih dari itu yakni kecerdasan memilih kata-kata yang tepat, adapun tujuan dari pemilihan kata yang tepat ini adalah pemahaman, kecerdasan tersebut dinamakan dengan kecerdasan verbal. Kecerdasan verbal dalam al-Qur’an dapat dilacak melalui sejarah para Rasul. Kecerdasan verbal yang dimiliki para Rasul memberikan dampak signifikan dalam dunia dakwah Ahmad Zain SarnotoSusilo WibowoThis research is to find out how to build emotional intelligence through dhikr remembrance of Allah from the perspective of the Qur'an. The method used in this research is a qualitative research method with a literature study approach. Emotional intelligence is one of the most important intelligences that every individual has. Because various events experienced by humans cannot be separated from emotional involvement. This paper describes that dhikr is a spiritual behavior that is effective in building emotional intelligence in terms of various interpretations of the verses of the Al-Qur'an, Islamic spiritual studies Sufism, and exploration of the potential for human self and psyche. Indicators of emotional intelligence through dhikr in various verses of the Qur'an 1 the heart becomes calm in Surat ar Ra'du verse 28; 2 the heart is opened by the light of Allah in Surat Al-Zumar verse 22; 3 gratitude for the blessings given by Allah in Surah Al-Maidah verse 11; 4 introsection of one's own potentials and weaknesses in Surah Maryam verse 67; 5 building emotional intelligence in Surat Al-Hijr verses 97-98; and various other verses. Ahmad Zain SarnotoHal yang paling urgent yang harus dibenahi oleh pesantren sebagai langkah antisipatif tersebut adalah pembenahan pola manajemen, sebab pola manajemen pesantren cenderung dilakukan secara insidental dan kurang memperhatikan tujuan-tu juannya yang telah disistematisasikan secara hirarkis. Sistem pendidikan pesantren biasanya dilakukan secara alami dengan pola manajerial yang tetap sama dalam tiap tahunnya. Perubahan-perubahan mendasar dalam pengelo laan pesantren agaknya belum terlihat. Kata Kunci Pengelolam Pondok PesantrenSumber Daya Manusia Perguruan Tinggi Pendekatan budaya kerja dosen ProfesionalManajemen ArwildayantoArwildayanto, Manajemen Sumber Daya Manusia Perguruan Tinggi Pendekatan budaya kerja dosen Profesional, Gorontalo, Ideas Publishing, 2012, hlm 125Muhammad Barnawi DanArifinBarnawi dan Muhammad Arifin, Kinerja Gruru Profesional. Yogyakarta Ar-Ruzz Media, 2012,.Kamus Inggris Indonesia, Cetakan ke 16 Jakarta GramediaJohn M EcholsDan HasanShadilyEchols, John M. dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Cetakan ke 16 Jakarta Gramedia, 2007. Eliyasin, Muhammad & Nurhayati, Nanik. Manajemen Pendidikan Islam, Yogyakarta Aditya Media Publishing, Manajaman MukhtarBaruMukhtar, Merambah Manajaman Baru Pendidikan Tinggi Islam. Jakarta CV Galiza Mulyana Rahasia Menjadi Guru Hebat, Jakarta Grasindo, 2016. Nasution, M..N. Manajemen Mutu Terpadu, Cetakan ke 3, Jakarta Ghalia Indonesia, 2004Syaiful SagalaAdministrasi PendidikanKontemporerSagala, Syaiful. Administrasi Pendidikan Kontemporer, Bandung Alfabeta, 2013. Sarnoto, Ahmad Zain dan Hidayatullah, Karakter Kepemimpinan Nabi Musa As Dalam Al-Qur"An, Jurnal Alim Journal of Islamic Educatioan, 2019M ShihabQuraishShihab, M. Quraish. Membumikan Al-Qur"an, Bandung Mizan, 2007. Suharsaputra,, Uhar. Administrasi Pendidikan. Bandung PT. Refika Aditama 2010, hlm 47Cetakan 1 Jakarta PT Raja Grafindo PersadaKineja SupardiGuruSupardi, Kineja Guru. Cetakan 1 Jakarta PT Raja Grafindo Persada, 2013. Tilaar, Manajemen Pendidikan Nasional, Bandung PT. Remaja Rosda Karya, 2008.
Jakarta Mungkin sebagian kita berpikir bahwa ada banyak orang yang memiliki nama Luqman. Akan tetapi hanya ada satu Luqman yang disebut dalam Alquran. Jadi jika kiat mendapat perintah untuk ceritakan secara singkat tentang Luqman, maka tidak lain yang perlu kita ceritakan adalah kisah tentang sosok yang bernama Luqman Al Hakim. Kisah Ashabul Kahfi, Ini Lokasi Gua dan Pelajaran dari Kisahnya Al Fiil Artinya Gajah, Ketahui Kisah Sejarah Sebelum Kelahiran Nabi Muhammad SAW Cerita Nabi Yusuf AS, Pelajaran Sifat Terpuji yang Harus Diteladani Umat Islam Nama Luqman Al Hakim disebut dalam Alquran, tepatnya dalam surah Luqman ayat 12-19. Bukan tanpa alasan mengapa nama Luqman sampai diabadikan oleh Allah SWT di dalam Alquran. Hal ini tidak lain karena Luqman memiliki keistimewaan berupa ilmu hikmah. Jadi jika kita mendapatkan perintah untuk ceritakan secara singkat tentang Luqman, kita perlu menceritakan tentang ilmu hikmah yang menjadi keistimewaan Luqman. Apalagi, ilmu hikmah merupakan ilmu yang sangat bermanfaat bagi manusia. Allah SWT berfirman “Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman.” QS. Luqman; 12 Kata al-hikmah dalam ayat di atas memiliki beragam makna yang di antaranya; meletakkan segala sesuatu pada tempatnya, selalu benar dalam ucapan dan perbuatan, mengukuhkan sesuatu dengan ilmu dan amal, kepahaman dan kecerdasan, atau mengetahui apa yang terjadi dan melakukan kebaikan. Terlepas dari apa pengertian dari hikmah, yang jelas ada banyak kisah yang bisa kita ceritakan secara singkat tentang Luqman, yang penuh dengan hikmah. Berikut kisah-kisahnya seperti yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa 6/6/2023.Berita video cerita singkat soal kecintaan bintang Chelsea, Kai Havertz, kepada keledai. Apa keledai?Siapakah Luqman Al Hakim?Sebelum kita ceritakan secara singkat tentang Luqman, penting bagi kita untuk mengenal lebih dalam terlebih dahulu tentang siapa sebenarnya Luqman Al Hakim. Luqman Al Hakim merupakan salah satu nama orang yang disebut dalam al-Qur`an, tepatnya surah Luqman 31 ayat 12-19. Menurut Ibnu Katsir, nama Luqman Al Hakim adalah Luqman bin Unaqa’ bin Sadun. Sedangkan mengenai asal usul Luqman, para ulama berbeda pendapat. Ibnu Abbas menyatakan, bahwa Luqman adalah seorang tukang kayu yang berasal dari Habsyi. Riwayat lain menyebutkan ia adalah orang dengan ciri fisik bertubuh pendek dan berhidung mancung dari daerah Nubah. Sebagian lain mengatakan, bahwa ia berasal dari Sudan. Luqman Hakim memiliki keistimewaan yang mendapat anugerah dari Allah Swt, yakni berupa ilmu hikmah. Ilmu sangat berguna bagi kepribadian manusia yang pada gilirannya akan bermanfaat bagi orang di sekitarnya, juga bagi alam semesta. Allah Swt berfirman “Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman.” QS. Luqman; 12 Kata al-hikmah dalam ayat di atas memiliki beragam makna yang di antaranya; meletakkan segala sesuatu pada tempatnya, selalu benar dalam ucapan dan perbuatan, mengukuhkan sesuatu dengan ilmu dan amal, kepahaman dan kecerdasan, atau mengetahui apa yang terjadi dan melakukan kebaikan. Kata al-hikmah juga bisa diartikan rangkaian kata-kata yang menjadi bahan renungan dan telah mengalir dari satu generasi ke generasi yang lain. Untaian kata yang bisa membuat seseorang tidak lagi melulu cinta harta duniawi juga bisa disebut al-hikmah. Atau kemampuan memahami hakikat sesuatu sesuai kemampuan yang optimal, atau untaian kata yang indah nan sempurna yang memuat dorongan melakukan sifat terpuji, ilmu, dan perilaku yang mulia, atau segala sesuatu yang meningkatkan kualitas diri seseorang, semuanya merupakan arti-arti dari kata al-hikmah. Ada pendapat lain menyatakan, bahwa al-hikmah berarti ilmu dan amal. Oleh karenanya, seseorang tidak akan dapat menyandang gelar “Hakim” kecuali jika ia telah mengantongi keduanya, yakni ilmu dan amal. Secara sederhana, al-hikmah adalah petunjuk jalan lurus menuju keselamatan dan kebenaran dalam berkeyakinan, bertingkah laku, berucap, dan melangkah, menurut sisi pandang Yang Maha Pencipta, maupun cara pandang manusia. Itulah arti kata al-hikmah secara umum. Al-hikmah merupakan buah dari pengetahuan yang luas dan keilmuan yang dalam, kecerdasan serta kesadaran diri yang penuh, penelitian yang menyeluruh dan percobaan yang teruji, pengamatan terhadap keterkaitan antara satu perkara dengan yang lain, dan analogi qiyas yang dominan antara suatu hal dengan yang pria berbagi wortel dengan keledainya dalam kompetisi balap keledai tradisional ke-53 di Tribunj, Kroasia 29/8/2020. Xinhua/Pixsell/Hrvoje JelavicKeledai dan cacian merupakan kisah yang bisa kita ceritakan secara singkat tentang Luqman. Cerita ini memiliki pesan bahwa, sebaik apa kita berusaha melakukan sesuatu, akan ada saja reaksi negatif dari orang lain, baik itu cacian, komentar negatif ujaran kebencian dan sebagainya. Berikut adalah kisah selengkapnya dari Luqman, Keledai, dan Cacian Orang lain Dalam sebuah kesempatan, saat Luqman mengajari putranya tentang kehidupan nyata di tengah-tengah masyarakat, Luqman berkata, ”Wahai putraku! Lakukanlah hal-hal yang mendatangkan kebaikan bagi agama dan duniamu. Terus lakukan hingga kau mencapai puncak kebaikan. Jangan pedulikan omongan dan cacian orang, sebab tak akan pernah ada jalan untuk membuat mereka semua lega dan terima. Tak akan pula ada cara untuk menyatukan hati mereka.” ”Wahai puteraku," kata Luqman melanjutkan, "Datangkan seekor keledai kepadaku, dan mari kita buktikan.” Luqman bermaksud mengajak putranya jalan-jalan di tengah masyarakat untuk membuktikan bahwa membuat semua orang “legawa” itu sangatlah sulit. Bahkan bisa dibilang sama sekali tidak mungkin terjadi. Apapun yang diperbuat oleh seseorang akan selalu ada yang mempersalahkan. Selalu saja ada yang tidak setuju. Kemudian perjalanan mereka segera Dicemooh karena Membiarkan Putranya Jalan KakiBuruh naik gerobak keledai saat berjalan di tengah cuaca berkabut di Lahore 21/12/2022. Kabut tebal kembali menyelimuti berbagai kota di Punjab, termasuk Lahore pada malam hari antara Selasa dan Rabu, melumpuhkan kehidupan sehari-hari dan mengganggu lalu lintas jalan raya dan udara.AFP/Arif AliPada kesempatan pertama Luqman menaiki keledai dan menyuruh putranya berjalan kaki sambil menuntun keledai. Hal itu kemudian dilihat oleh sekelompok orang yang menganggap bahwa hal itu aneh. Orang-orang yang menganggap itu aneh pun kemudian segera mencaci Luqman. Mereka berkata, ”Anak kecil itu menuntun keledai, sedang orang tuanya duduk nyaman di atas keledai. Alangkah congkak dan sombongnya orang tua itu.” Mendengar cacian tersebut, Luqman pun berkata, ”Putraku, coba dengar, apa yang mereka katakan.” Luqman lalu bergantian dengan membiarkan puteranya yang menaiki keledai. Sedangkan Luqman giliran berjalan kaki sambil menuntun keledainya. Mereka kemudian melanjutkan perjalanan hingga bertemu sekelompok orang yang berbeda. Meski kini Luqman dan putranya telah berganti posisi, tetap saja reaksi serupa yang mereka dapatkan. Orang-orang yang merasa aneh dengan apa yang mereka lihat pun berkomentar dengan mengatakan, ”Lihatlah, anak kecil itu menaiki keledai, sementara orang tua itu malah berjalan kaki menuntunnya. Sungguh, alangkah buruknya akhlak anak itu.” Mendengar komentar orang-orang pun, Luqman kemudian berkata kepada putranya, ”Anakku, dengarlah apa yang mereka katakan.”Luqman dan Putranya Menaiki Keledai BersamaanIlustrasi Foto Persekusi iStockphotoMereka berdua melanjutkan perjalanan. Kali ini, keduanya menaiki keledai mungil itu. Mereka berdua terus berjalan hingga melewati sekelompok orang yang duduk-duduk di pinggir jalan. Lagi-lagi, orang-orang tersebut bereaksi dengan melontarkan komentar negatif. ”Dua orang itu naik keledai berboncengan, padahal mereka tidak sedang sakit. Mereka mampu berjalan kaki. Ahh, betapa mereka tak tahu kasihan pada hewan,” sindir seseorang yang melihat luqman. ”Lihatlah apa yang mereka katakan, wahai puteraku,” Luqman kembali menasihati puteranya. Tanpa menghiraukan caci maki orang-orang itu, Luqman dan putranya kembali melanjutkan perjalanan. Kali ini, Luqman dan Putranya semuanya berjalan kaki, sambil menuntun keledai. Komentar negatif kembali mereka dapat ketika melewati sekelompok orang. ”Subhanallah! Lihat, dua orang itu menuntun keledai bersama, padahal keledai itu sehat dan kuat. Kenapa mereka tidak menaikinya saja? Ahh, betapa bodohnya mereka,” kata seseorang dalam kerumunan. Mendengar komentar tersebut, kepada puteranya Luqman berkata, ”Dengarlah apa yang mereka katakan! Bukankah telah aku katakan padamu? Lakukan apa yang bermanfaat bagimu dan jangan kau hiraukan orang lain. Aku harap kau bisa mengambil pelajaran dari perjalanan ini.” Cerita kebijaksanaan Luqman di atas dapat dipetik hikmahnya, bahwa manusia haruslah menjadi orang yang kuat, sehingga memiliki pendirian yang teguh dan kokoh. Tidak goyah dengan terpaan angin. Tak lapuk oleh hujan dan tak lekang oleh panas. Nasihat-nasihat Luqman sangat banyak sekali, baik yang didokumentasikan di dalam al-Qur`an ataupun di kitab-kitab para ulama.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
ayat alquran tentang kecerdasan